Sebagian
besar dari kita ingin menikah lalu memiliki anak. Di lain sisi,
menjadi ibu bukanlah pekerjaan gampang. Maka dari itu, alangkah baiknya
jika kamu mulai menyiapkan diri dari sekarang.
Mungkin kamu
saat ini belum memiliki pasangan yang serius. Bisa juga, kamu belum
berencana untuk menikah dalam waktu dekat. Tetapi hal ini tidak boleh
menjadi alasanmu untuk menolak bersiap-siap. Banyak lho orang yang
menikah tanpa mesti berlama-lama pacaran dulu. Siapa tahu, tahun depan
atau dua tahun lagi kamu akan memulai hidup baru?
Nah, dalam artikel ini,
Hipwee akan
menjabarkan untukmu 11 kebiasaan yang harus kamu ubah dari sekarang
agar bisa menjadi ibu muda yang baik di masa depan. Semoga bisa membantu
persiapanmu untuk menjadi ibu yang menakjubkan!
1. Menjadi Ibu Adalah Perjalanan Menempa Kesabaran. Alangkah Baiknya Bila Perjalanan Itu Kamu Mulai dari Sekarang.
Jika
bisa menggeneralisir, perbedaan mendasar antara ibu muda dan ibu senior
jatuh pada pengontrolan emosi. Karena masih “baru”, seorang ibu muda
kerap tak bisa bersabar menghadapi tingkah anaknya yang tak bisa diam.
Maka dari itu, gak ada salahnya jika kamu mulai belajar menempa
kesabaran mulai sekarang.
Gak
mungkin kan kamu lantas kesal bayimu nangis terus ditengah malam
karena kehausan? Gak mungkin juga kan kamu sontak marah-marah hanya
karena bayi kecilmu memecahkan keramik kesayanganmu tanpa sengaja?
Karena dengan menjadi ibu, itu artinya kamu harus ekstra bersabar dengan
segala bentuk sikap tingkah polos anak yang kadang membuat ubun-ubun
mulai terbakar. Pesan dari para ibu: “Sabaaaar!”
2. Mulailah Untuk Tak Jijik Pada Hal-Hal yang Kotor, Karena Bayimu Nanti Takkan Bisa Bersih-Bersih Sendiri
Alangkah
baiknya sekarang kamu berlatih untuk tidak takut kotor. Karena nanti,
kamu akan dihadapkan setiap hari dengan bayi yang tiba-tiba menangis
karena buang air besar. Bisa juga, dia sering muntah hanya karena minum
air susu. Nggak mungkin juga ‘kan kamu lari terbirit-birit mencari
pertolongan hanya karena tidak bisa membersihkan popoknya atau
muntahannya? Menangis tersedu-sedu pun tak akan menyelesaikan masalah.
Nah,
jadi ini saatnya kamu memberanikan diri untuk tidak merasa jijik dengan
hal yang kotor. Rajin-rajinlah membersihkan kamar kost atau komplek
perumahanmu. Saat musim hujan, bantu tetangga dan Pak RT-mu
membersihkan saluran got yang tersumbat. Bantu
mbak rewang atau
asisten rumah tanggamu untuk memilah dan membuang sampah rumah tangga.
Jika kamu sudah menjadi ibu suatu hari nanti, kamu akan merasakan
manfaatnya.
3. Pandai di Dapur Itu Bukan Kewajiban, Tapi Kamu Harus Memperhatikan Apa yang Kamu Makan

Apakah kamu sudah sadar soal apa yang kamu makan? via
instagram.com
Kamu
tak harus pandai memasak, kok. Banyak cewek modern yang memiliki
keterampilan atau keahlian lain di luar dapur, dan ini nggak salah sama
sekali! Tapi, kamu tetap harus bertanggung jawab atas apa yang dimakan
calon bayimu nanti. Kamu tak akan bisa menjaga kesehatan bayimu jika tak
tahu caranya memilih makanan yang baik. Misalnya, bayimu bisa obesitas
dan rentan diabetes kalau setiap hari kamu asupi dengan karbohidrat
berlebihan. Bayimu juga akan terhalang perkembangan otaknya kalau kamu
terlalu sering memberinya mie dan sosis instan.
Mulai sekarang,
latihlah “insting”-mu untuk bergaya hidup sehat dengan memperhatikan apa
saja yang kamu sendiri makan selama ini. Nah, agar kamu bisa hati-hati
dalam memilih makanan, yuk belajar untuk menyimak label kemasan.
Perhatikanlah hal-hal berikut ini:
- Ada atau tidaknya label halal pada kemasan
- Komposisi atau daftar bahan makanan yang digunakan
- Tanggal kadaluarsa dan tanggal produksi makanan
- Nomor pendaftaran (MD = diproduksi dalam negeri. ML = diproduksi di luar negeri. PIRT = diproduksi oleh industri rumah tangga)
Sebenarnya sederhana, ‘kan?
4. Jika Kamu Seorang Penyayang Hewan, Biasakanlah Untuk Rutin Mencuci Tangan
Yang
paling menyenangkan dari memiliki anjing atau kucing adalah memeluk
mereka. Namun, pastikanlah bahwa kontak fisikmu dengan hewan
kesayanganmu itu tak akan membuatmu tertular virus berbahaya. Untuk
pencegahan, jangan lupa selalu cuci tangan setelah kamu berinteraksi
dengan mereka. Jaga juga kebersihan kandangnya.
5. Jangan Takut Atau Alergi Pada Pemeriksaan Kesehatan, Karena Kehidupan Bayimu Bergantung Pada Kondisi Kesehatanmu
Kamu tidak perlu takut untuk memeriksakan kesehatanmu dari sekarang. Misalnya, kamu bisa mengecek rhesus, tes HIV, dan
screening thalasemia.
Jika kamu memang ketahuan positif terinfeksi virus-virus tertentu, ini
akan memungkinkanmu mendapat pertolongan intensif sehingga mengurangi
risiko penularan pada keturunanmu. Sudah terlalu banyak bayi yang
secara tragis mewarisi penyakit karena sang ibu terlambat mendeteksi
gen atau virus berbahaya di dalam tubuhnya.
Jika kamu pecinta
hewan, ada beberapa pemeriksaan tambahan yang bisa kamu lakukan. Salah
satunya adalah pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus,
dan Herpes). Jika tak terdeteksi, virus toksoplasma bisa menyerang
janinmu dan berakibat fatal: dari cacat bawaan, pembengkakan hati dan
limpa, penyakit kuning, hingga pembengkakan mata. Ingat, bayimu tak
dilahirkan ke dunia untuk menderita.
6. Mulai Sekarang, Berhenti Melarang-Larang Orang Jika Tak Punya Alasan yang Logis
“Sayang, malem ini aku keluar bareng Adit, Yogie, sama Risang ya.”
“Kalian mau ngapain?”
“Kakaknya si Adit ada gig, kita bertiga pengen nonton.”
“Huh, nggak boleh!”
“Lho, kenapa Sayang?”
“Ya pokoknya nggak boleh aja!”
Apakah
kamu sering melarang pacarmu melakukan sesuatu tanpa jelas apa
alasannya? Kalau iya, kamu harus menghentikan kebiasaan itu. Itu tidak
adil untuk pacarmu, dan kamu juga bukan diktator yang bisa
memaksa-maksa orang begitu saja.
Kamu harus mengembangkan
kemampuan untuk bisa menjelaskan kenapa menurutmu seseorang tak boleh
melakukan sesuatu. Ini akan sangat berguna ketika kamu sudah memiliki
anak. Kamu tidak boleh begitu saja bilang “tidak” atau “jangan” kepada
anakmu. Demi perkembangan psikologisnya sendiri, kamu harus bisa
menjelaskan kenapa sesuatu itu tak baik atau belum layak untuk dia.
Ingat, jika kamu hanya melarangnya tanpa menjelaskan kenapa, bisa-bisa dia memberontak dan malah jadi anak yang bandel!
7.
Terimalah Juga Kenyataan Bahwa Saat Sudah Jadi Ibu Nanti, Kamu Akan
Lebih Sering Membeli Kebutuhan Mereka Daripada Kebutuhan Diri Sendiri
Saat
sudah jadi ibu nanti, anakmu akan menjadi pusat duniamu. Bisa dibilang
dia layaknya matahari dan kamu planet Bumi yang mengelilinginya dalam
orbit. Segala perputaranmu, aktivitasmu, dan rencana kegiatanmu harus
“tunduk” pada kebutuhan anakmu.
“Duuh ini dress lucu banget! Tapi jangan beli dulu deh, uang les Axel harus dibayar minggu depan…”
“Beli lipstik baru nggak ya? Yang ini udah hampir abis, tapi susu formula Kinan juga hampir abis…”
Saat
menjadi ibu, kebutuhan hidupmu harus kalah pada kebutuhan anakmu.
Karena itu, tak ada salahnya membiasakan hidup dengan skala prioritas
dari sekarang. Jangan pernah menghambur-hamburkan uang dengan alasan
kamu masih muda.
Jangan boros. Kamu akan paling merasakan manfaat kebiasaan ini jika sudah harus memikirkan kebutuhan suami dan anakmu nanti.
8. Tak Ada Salahnya Jika Mulai Sekarang Kamu Belajar Bersikap Taktis, Fleksibel, dan Anti-Perfeksionis.
Ketika
kamu sudah menjadi ibu muda, kamu harus ikhlas mengerjakan tugas yang
bukan hanya untuk kepentinganmu saja. Tak jarang, di satu waktu kamu
dihadapkan dengan anakmu yang minta dibikinkan susu, tamu yang mendadak
datang, suami yang minta dipasangkan dasi, sementara kamu sendiri harus
siap-siap berangkat kerja!
Realita kehidupan ibu muda adalah waktu yang serasa selalu mengkhianati mereka.
Jadi,
hentikan kebiasaan rempong dan perfeksionismu mulai sekarang.
Belajarlah untuk bersikap taktis dan strategis demi mengerjakan
sekaligus beberapa hal. Setiap perempuan punya kemampuan (karena
keharusan!) untuk menjadi
multitasker, hanya saja kamu perlu
melatihnya dari sekarang. Kalau keahlian ini tak terasah dengan baik,
kamulah yang nanti akan benar-benar kerepotan.
9. Pahat dalam Pikiranmu Bahwa Merawat Diri dan Tampil Cantik Itu Tidak Harus Ribet

Masih bisa tampil cantik kapan saja dan dimana saja via
instagram.com
“Aduh bentar yaaa… gw masih harus blow dry rambut dulu nih! 5 menit lagi yaaaa!”
(Lalu ditunggu 30 menit dan belum selesai-selesai)
“Eyeliner-ku bleber di mata nih, tapi masa’ aku keluar gak pakai eyeliner? :(((((“
Jika
sudah menjadi ibu nanti, kehadiran anak akan membuatmu “terhisap”
dengan urusan rumah tangga yang tidak ada habisnya. Waktumu untuk
memanjakan diri sendiri sudah akan otomatis berkurang. Maka dari itu,
kamu harus belajar mulai sekarang cara untuk tampil cantik tanpa ribet
dan menghabiskan waktu. (
Hipwee pernah membahas
di sini tips-tips yang bisa kamu terapkan untuk mempercantik wajahmu tanpa begitu banyak usaha.)
Cantik itu sederhana. Gak mungkin juga ‘kan kamu tampil cantik ala Syahrini saat kamu harus membawa bayi?
10. Hentikan Kebiasaan Sering Memotong Ucapan Orang, Karena Menjadi Ibu Akan Menuntutmu Untuk Banyak Mendengarkan
Menjadi
ibu berarti kamu sudah siap mendengarkan ocehan-ocehan polos
anak-anak. Lihat saja ibu kita masing-masing, bagaimana mereka selalu
mendengar dengan sabar dan membiarkan kita bicara panjang lebar — bahkan
untuk hal-hal yang tidak penting.
Nah, mulai sekarang tidak
salahnya kamu untuk mulai mencoba menjadi pendengar yang baik bagi
teman-temanmu. Hentikanlah kebiasaan memotong pembicaraan orang dan mau
menguasai pembicaraan sendiri.
Setiap ibu selalu
berkata bahwa membesarkan anak telah mengajarkan mereka banyak hal.
Darimana mereka belajar, jika bukan dari celotehan anak-anaknya?
11. Menjadi Ibu Adalah Perjalanan Panjang nan Melelahkan. Tapi, Selalu Ada Cara Supaya Kamu Tak Mabuk Perjalanan.
Jika
kamu bertanya pada ibumu sendiri, beliau pasti mengiyakan bahwa
menjadi ibu adalah perjalanan panjang nan melelahkan. Bayangkan saja,
kamu tidak akan pernah tahu tantangan apa yang akan kamu hadapi setiap
pagi. Buah hatimu bisa jatuh sakit tanpa disangka-sangka. Dia pun bisa
tiba-tiba mogok bicara karena menemui masalah di sekolahnya. Ketika ia
sudah tumbuh lebih dewasa dan mulai mengenal cinta, kamu akan jadi
saksi betapa ia pernah tergila-gila dan nyaris melupakan keluarganya,
atau patah hati dan kehilangan semangat hidupnya.
Kamu akan
belajar caranya mengelap bokong, membuat kompres, dan menyedot hidung
malaikatmu ketika ia pilek. Malam-malammu akan ramai dengan tangisan
dan jeritan bayi yang seolah tanpa henti. Akan ada waktu dimana kamu
merasa gagal melakukan segala hal. Namun percayalah, kamu sudah punya
semua yang kamu perlukan untuk bertahan.
“Sometimes when I thought I needed a miracle, I would look into my daughter’s eyes. Then I realized: I already created one.”
-Suci, 26 tahun, ibu dari dua anak
Selalu
ada cara supaya kamu tak “mabuk perjalanan”. Selalu ada suami, ibu, dan
teman-teman baikmu yang akan menawarkan pertolongan.
Itulah
pentingnya memiliki calon suami yang bisa diajak bekerja sama. Itu pula
mengapa, kamu perlu mulai terbuka dan membicarakan lebih banyak hal pada
ibu kandungmu. Ingat, bahkan calon ibu yang paling menakjubkan pun
masih akan memerlukan bantuan.
The best thing a girl can be is a good wife and mother. It is a girl’s highest calling. I hope I am ready.
Nancy E. Turner
Menjadi
ibu adalah salah satu hal yang paling diidam-idamkan perempuan. Namun,
tidak lantas semuanya bisa berjalan sesuai yang kita bayangkan. Karena
menjadi ibu butuh usaha ekstra, tidak ada salahnya bukan, mulai belajar
dari sekarang?
Sumber:
http://www.hipwee.com/motivasi/11-kebiasaan-yang-harus-kamu-ubah-sekarang-demi-jadi-ibu-yang-baik-di-masa-depan/
Random Posts
Follow us
Comments
List Label
Laman
Mengenai Saya