• Home
  • Disclaimer
  • Contact
  • 404 Page

Bimbel on Net

Jasa Les Private

  • Home
  • Kategori
    • Kelas 1 SD
    • kelas 2 SD
    • kelas 3 SD
  • Materi
    • Matematika Kelas 1 SD
    • Matematika Kelas 2 SD
    • Matematika Kelas 3 SD
  • About
Welcome

Feel free to explore...

Recent Posts

Total Tayangan Halaman

Emotion Question

Emotion Question

What is the emotion question?

Dalam kehidupan ini kita tak lepas dari berbagai masalah yang menguras perasaan kita. Baik itu perasaan senang maupun sedih. Untuk mengelola perubahan perasaan itu sering kita hanyalah mengandalkan penilaian orang lain dan sekitar kita.
Emotion di sini berhubungan dengan perubahan sikap yang terjadi karena perubahan kaan atau perasaan.
Sedang Question sendiri mempunyai arti pertanyaan atau permasalahan. Ada yang mengatakan penelitian tentang sesuatu. Jadi Emotion Question adalah suatu permasalahan yang berkaitan dengan perasaan atau emosi seseorang dalam manghadapi berbagai permasalahan dalam hidup.

What is the problem?


Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita maupun orang lain. Yang bisa kita lakukan adalah mengira-kira dari melihat suatu peristiwa ataupun sikap serta tindakan seseorang. Beruntunglah bagi kita yang memiliki ketajaman perasaan sehingga dapat mengontrol setiap tindakan dalam menentukan mana yang terbaik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Namun kita tidak dapat setiap saat menentukan sesuatu itu benar atau salah begitu saja, karena bayak faktor yang mempengaruhi setiap penilaian seseorang yang tidaklah sama.
Maka dari itu muncullah permasalahan yang sering kita hadapi yaitu:
- Bagaimana kita menentukan sesuatu itu baik atau tidak?
- Bagaimana kita menghadapi setiap masalah yang timbul di sekitar kita?
- Apa yang harus kita lakukan untuk mengontrol emosi kita?

Perasaan sering kita abaikan, saat kita menghadapi masalah yang serius. Karena bila dibawa perasaan semua masalah akan bertambah runyam.

How think good or not some problem? 

Selama ini kita menganggap semua masalah adalah buruk dan menyusahkan bagi semua orang. Sebenarnya tidak semua masalah buruk dan membuat kita susah. Karena sebaliknya dengan adanya berbagai masalah kita semakin dimudahkan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di sekitar kita.
Kebayang tidak kalau kita tidak pernah belajar mengerjakan tugas tepat waktu dan baik sebagai latihan bila kita menemui masalah yang sama. Lalu masalah yang baik untuk kita itu seperti apa?
Di sini akan kita bahas tentang problem yang baik yaitu: masalah yang sengaja kita cari untuk mempermudah kita dalam melaksanakan segala tugas kita. Masalah atau problem tersebut antara lain:
* Untuk menentukan hal yang terpenting dalam tugas.
* Bagaimana cara dalam menyelesaikan tugas.
* Berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
Sedangkan masalah yang buruk adalah bila masalah tersebut merugikan diri kita maupun orang lain, seperti:
- Terjadi salah paham antar teman.
- Dalam suatu kelompok ada selisih paham.
- Kurang memahami perasaan satu sama lain.
- Keinginan pribadi untuk mendominasi.
Jadi intinya bad problem adalah segala hal yang dapat menyebabkan pertikaian serius.

Bee smart with the  problem

Mengapa Kita Susah Bilang "Terima Kasih" ?

Mengapa Kita Susah Bilang "Terima Kasih" ?

Kata “terima kasih” mungkin terdengar sepele di telinga kita. Kata yang menunjukkan ungkapan berbalas kasih kita kepada orang lain yang telah membantu. Kata ini bahkan sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun apakah kita sudah benar-benar menggunakan kata “terima kasih” yang benar?
Saya bukan ahli bahasa, ahli agama, atau ahli yang lain. Saya sekarang sedang menempuh pendidikan strata 1 (S-1) di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, tentu saya masih belum menjadi ahli apapun sekarang. Namun saya sebagai akademisi mencoba menelaah penggunaan kata “terima kasih” dalam kehidupan sehari-hari yang nampaknya kurang disukai oleh masyarakat (terutama yang saya lihat di sekitaran Kota Malang).
Kecenderungan kita akan mengucapkan kata terima kasih kepada orang yang telah menolong kita secara nyata. Ya, secara nyata! Kita jarang sekali mengucapkan terima kasih kepada yang secara tidak langsung telah membantu kita. Semisal, saya sering menemui ketika naik angkot masih banyak penumpang yang tidak mengucapkan “terima kasih”. Hal sepele, namun dilupakan.
Kasus ketika kita naik angkot dalih yang biasa kita gunakan adalah: “ya kan saya bayar dia”, “kan kerja, ya buat apa terima kasih?”, atau yang paling menjengkelkan “saya biasanya bilang terima kasih, tapi sekarang aja engga”. Banyak sekali alasan kita, tapi pernahkah kita berpikir ketika sopir angkot itu tidak ada siapa yang akan mengantar kita ke tujuan? Ketika sopir angkot tidak mengantarkan kita dengan selamat, apakah bisa kita beraktivitas seperti biasa? Kasus angkot ini sepele, namun ini menunjukkan kita susah mengatakan “terima kasih” kepada yang menolong kita namun secara tidak langsung.
Setidaknya bunda saya dulu mengajari saya untuk mengatakan terima kasih kepada semua orang, baik yang membantu maupun tidak. Yang kita anggap tidak membantu apa salahnya kita ucapkan “terima kasih”? Siapa tahu sebenarnya dia yang paling berperan dalam membantu kita.
Kasus lain yang sering membuat kita susah mengatakan terima kasih, kasus tukang parkir. Secara langsung tukang parkir membantu kita yang ingin menjaga barang kita (kendaraan bermotor) ketika kita hendak menuju sesuatu yang tidak bisa membawa kendaraan kita. Namun sayang, meski membantu secara langsung (bahkan kita menyadari itu) kita susah untuk berterima kasih kepada mereka.
Akhirnya saya membuat kesimpulan baru (namun tidak terlalu kuat) bahwa kita akan susah berterima kasih ketika kita merasa lebih daripada orang yang membantu kita. Kesimpulan ini diperkuat dengan contoh:
Ketika kita menjalin kerjasama dengan suatu lembaga yang mana lembaga itu yang terlihat membutuhkan kita biasanya diakhir pertemuan itu mereka lah yang akan mengatakan “terima kasih”. Padahal, kita dan mereka sama-sama menguntungkan dan saling bantu-membantu. Namun karena posisi kita yang lebih kuat biasanya itu yang membuat kasus tersebut.
Masih banyak sekali contoh yang sebenarnya membuat kita susah mengatakan terima kasih. Senang berlebihan, sedih berlebihan, kekuasaan, posisi lebih diatas, hingga egoisme turut andil yang membuat kita susah untuk mengatakan kata “terima kasih”. Terlebih banyak yang hanya mengucapkan terima kasih kalau ada perlu saja dan menguntungkannya, ketika tidak kemudian kita menghujatnya.
say terima kasih feel hard if we not make a habit. Kata guru Agama Islam saya dulu, terima kasih itu ucapan syukurnya ada 2, ke sesama manusia dan yang kedua ke Tuhan kita sendiri. Jadi dengan kita mengatakan terima kasih maka kita telah berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. (AWI)

Sumber:
https://sihitamspeak.wordpress.com/2015/06/08/susahnya-bilang-terima-kasih/

Tips Menjadi Orang Tua yang Lembut dan Sabar

Tips Menjadi Orang Tua yang Lembut dan Sabar

PERTANYAAN
Gimana ya biar bs jd seorg ibu yg lembut dan sbar ?
Sya sering bgt mrh2 sama ank sya yg 1 usiany 4th.Dia tuch kalo di ksh tau ga p’nah nurut,suka ngelawan.
Kadang sya sdar tp ngeliat ank sya bgtu mrah lg.. Tolong beri solusi buat sya..
I Love U my doughter …
JAWABAN
Assalamu’alaykum Wr Wb,
Dear Para Bunda, Ummi, Ibu, Mama yg dicintai ALLAH….
Mengatur emosi, utk kemudian mengekspresikannya dengan cara yang tepat adalah hal yg kita “pelajari” pada awal2 tahun kehidupan dan tentunya saat ini hal tsb sdh terinternalisasi sebagai bagian dari karakter dan kepribadian kita. Karena itu, ketika kita menjumpai bahwa ternyata kita belum dapat mengatur dan mengekspresikan emosi kita dengan tepat, maka diperlukan motivasi yang sangat kuat dalam diri kita utk berubah dan mjd pribadi yg lebih matang secara emosi.
Subhanallah…. Anak yg kita miliki pd hakikatnya adalah amanah yg ALLAH berikan. Amanah tsb tentunya hrs kita jaga sebaik mungkin shg dia bs berkembang dgn optimal dlm segala aspek, termasuk di dlmnya aspek emosi. Salah satu hal yg bs mjd motivator terbesar bagi seorgtua utk bs berubah mjd lebih baik adalah anak. Kita sbg orgtua tentunya menginginkan agar anak2 kita bs mjd individu yg memiliki rasa percaya diri yg tinggi, kritis, memiliki rasa ingin tahu yg tinggi, berani bertanya, memiliki toleransi terhadap stress yg tinggi, memahami kekuatan dan kelamahan dirinya, memiliki rasa empati yg tinggi, penuh rasa syukur terhadap penciptaNYA, mampu mengatur dan mengekspresikan emosinya dgn tepat, dan seluruh karakter positif lainnya. Dan sebagai “sekolah” pertama bagi anak, maka mereka pastinya akan mengadaptasi dan mengimitasi seluruh karakter orgtua di rumah.
Berdasarkan penelitian di bidang Neurologi, ternyata anak-anak yg seringkali mendapatkan label/ucapan yg negatif, teriakan2 atau bentakan2 dari lingkungannya, maka batang otak si anak akn mengalami pembengkakan yg akan menekan sistem limbik yg sangat berperan dalam mengendalikan emosi. KArena itu, tak heran bila anak2 yg kerap kali mendapatkan label2 negatif, bentakan dan teriakan apalagi dengan hukuman fisik, maka kelak ia akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi serta dalam membentuk konsep diri yg positif.
Hal ini lah yg sebaiknya perlu disadari oleh kita para orgtua utk mau berubah dan belajar utk mengatur dan mengendalikan emosi dgn lebih baik lagi.
Karakter anak2 usia 3 -5 thn memang masih cenderung egosentris. Biasanya anak2 pd usia ini dirasakan banyak orgtua menampilkan perilaku yg “menyebalkan”. Mereka biasanya tdk mau turut perintah orgtua, tdk mau mengerjakan hal2 yg diperintahkan dan malah mengerjakan hal2 yg tdk disukai orgtua. Namun karena hal2 tsb memang sangat wajar pada anak2 usia tsb, maka sebaiknya kita sbg orgtua hrs bs lebih bijak dan cerdas dlm memandang masalah tersebut. Anak memang tetap hrs diberitahu dan diajarkan ttg norma2 dan aturan yg berlaku dalam lingkungan dan keluarga, namun cara-nya tetap hrs disesuaikan dgn usia dan tingkat pemahaman anak. Selain itu, hal lain yg perlu diketahui oleh orgtua adalah, semua perilaku anak, pada dasrnya adalah bertujuan utk memancing perhatian dari kita orgtuanya. KArena itu, berikan perhatian yg besar saat anak menunjukkan perilaku yg kita harapkan, dan cukup kita abaikan saja perilaku anak yg negatif.
Ada beberapa hal penting yang bisa kita lakukan sehubungan dengan malatih diri kita sebagai orgtua dalam upaya meningkatkan kemampuan pengendalian emosi, antara lain adalah :
1. Bila kita tdk ‘siap’ menghadapi anak yg saat itu sedang marah, menangis, teriak2, atau menunjukkan perilaku2 tantrum lainnya, maka sebaiknya kita ‘menyingkir’ terlebih dahulu utk menenangkan diri. Segera pindah dari hadapan anak, dan lakukan aktivitas2 yg bisa membuat kita lebih siap menghadapi anak dgn segala perilakunya. Ibu auat bapak bisa mengambil air wudhu, atau mandi, atau sholat sunnah 2 rakaat, atau masuk ke dalam kamar tidur utk berbaring sebentar, atau melakukan aktivitas2 lain yg bs membuat kita lebih tenang. Setelah kita merasa lebih siap, barulah kita masuk ke ‘arena’ anak tanpa mudah terpancing dgn perilaku tantrum anak.
2. Ketika anak sedang tantrum atau marah, kita tdk perlu menasehati panjang lebar. Cukup dengan memasang wajah afek datar dan abaikan segala perilaku tantrum tersebut. Nanti, ketika anak sdh tenang, barulah kita peluk, cium sambil kita katakan bahwa betapa kita sangat mencintainya. Sampaikan pada anak mengenai perasaan Ibu atau Ayah bila sang anak marah2, teriak2, melawan, pukul, banting2 barang, dll, dan tidak perlu nasihat yg panjang dan lebar. Jangan lupa, ketika anak menunjukkan perilaku yg positif, berilah apresiasi pada anak. Bisa dengan pujian yg disertai dengan senyum termanis dr Ibu dan Ayah, pelukan, ciuman, dll. Story telling atau mendongeng atau bercerita pada anak, juga merupakan terapi yg sangat efektif dalam membentuk karakter2 positif pada Balita kita. Ayah dan Ibu bisa membeli buku atau cukup “mengarang” cerita dengan konteks yg sesuai dengan masalah anak.
3. Orgtua, Ayah dan Ibu juga harus memiliki waktu utk diri sendiri. Pd waktu ini, Ayah dan Ibu bisa melakukan aktivitas2 yg sifatnya relaksasi atau dengan mengerjakan hobby yg bs mengobati rasa jenuh. Tidak perlu waktu berjam2 lamanya, mendengarkan musik, membaca buku, berendam dibath tub dgn air yg hangat, olah raga, menelpon teman lama, merangkai bunga, berkebun, makan malam di luar bersama teman, adalah contoh2 aktivitas yg bisa dilakukan ayah dan ibu yg bisa membuat otak dan hati kita mjd lebih fresh. Dengan demikian diharapkan kita bisa jauh lebih siap dalam menghadapi segala perilaku anak.
4. Hal yg tak kalah penting adalah dengan banyak berdo’a dan selalu memohon kepada ALLAH SWT agar kita senantiasa diberikan keshabaran dalam mendidik anak-anak kita.
Demikian sharing dari saya. Semoga ALLAH SWT membantu kita utk mjd orgtua yg bijaksana, shabar, cerdas dan kreatif dalam mendidik, mengasuh dan membesarkan sang cahaya mata.
Wassalamu’alaykum Wr WB,

Sumber:
https://rumahbungamatahari.wordpress.com/biro-psikologi-anak-dan-keluarga/pernak-pernik-balita/tips-menjadi-orang-tua-yang-lembut-dan-sabar/

Tips Belajar Menjadi Ibu Penyabar

Tips Belajar Menjadi Ibu Penyabar

Malam ini saya baru menyadari satu hal yang penting dalam peran kita sebagai ibu. Belajar sabar dan  lembut . Iya, jadi ibu itu ternyata banyak sekali saat-saat untuk belajar sabar dan dengan sabar, kelembutan itu lebih mudah dijalankan .
Bagaimana tidak belajar sabar?
Ketika kita sedang ingin asyik makan, ternyata buah hati ingin pup.
Ketika rumah baru selesai di pel, ternyata buah hati menumpahkan minuman/makanan.
Ketika ingin khusyuk sholat, ternyata buah hati pipis di celana.
Ketika baru hendak membaca Al-Qur’an, buah hati minta ASI (alias nenen).
Ketika baru merebahkan badan, buah hati minta dicebokin.
Ketika makanan telah terhidang, buah hati tak mau membuka mulutnya.
Ketika….ketika…ketika…
Saat-saat mengajarkan mereka duduk, merangkak, berjalan, makan dan minum lalu berbicara
Saat-saat mengajarkan mereka mengenal Allah dan Rasul-Nya, mengenal agama Islam
Saat-saat mengenalkan mereka dengan surga dan neraka
Saat-saat mendidik mereka dengan adab-adab Islam
Saat-saat…saat-saat…
sabar2Sayang sekali jika kemudian ternyata yang terjadi kita -secara tidak sadar- lebih banyak melatih diri untuk menjadi orang yang tidak sabar, pemarah (bahkan kepada sosok tidak berdaya yang memerlukan teladan dari sang ibu). Baru beberapa tahun memiliki anak, saya belajar beberapa hal yang dapat membantu kita untuk menjadi ibu yang lebih sabar dan lembut.
  1. Berdoa, tentu saja ini penting. Saat ini saya minta kepada anak-anak agar juga ikut berdoa agar saya dan juga anak-anak menjadi orang yang lembut dan sabar.
  2. Kenali kondisi fisik ibu.
    • Hindari lapar berlebihan. Seringkali lapar membuat seseorang lebih mudah emosi. Di sisi lain, seringkali pula seorang ibu dengan berbagai kesibukannya menunda atau tidak sempat untuk mengisi perut. Saat sudah merasakan gejala lapar berlebihan, hentikan semua aktifitas sesibuk apapun ibu. Duduk sejenak untuk mengisi perut lebih baik daripada buah hati terkena efek lapar berlebihan ini.
    • Hindari kantuk berlebihan. Kita sendiri tahu, bahwa anak yang mengantuk sering rewel dan seperti bingung ingin melakukan apa. Ternyata orang dewasa juga seperti ini disadari atau tidak. Saat kantuk ini menyerang, karena anak-anak masih kecil, biasanya saya mengajak anak-anak ke kamar dan menyediakan mainan. Saya katakan kepada mereka, “Ummi ngantuk. Ummi istirahat sebentar ya insyaAllah.” Saat bangun, jangan lupa ucapkan terima kasih karena mereka telah membiarkan kita tidur sejenak.
    • Hindari dehidrasi. Saya khususkan hal ini, karena banyak juga orang yang lupa untuk minum. Padahal otak sangat membutuhkan cairan. Saat beberapa poin bukan sebagai pemicu emosi, maka kemungkinan terbesar kita sedang kekurangan cairan.
  3. Kenali kondisi fisik anak. Sama seperti poin-poin pada kondisi fisik ibu. Perhatikan kondisi fisik anak. Terkadang anak melakukan tingkah laku tertentu yang memancing emosi karena faktor-faktor di atas. Kalo untuk Ziyad, biasanya terutama karena dehidrasi. Makanya biasanya saya akan langsung bertanya, “Sudah minum belum?” :D
Dengan kesabaran, saat menghadapi situasi-situasi yang bisa memancing emosi, ibu bisa memberikan reaksi “biasa saja” yang tidak membuat sedih anak dan merasa tidak disayangi.
Dengan kesabaran, ibu bisa memberikan nasehat dan kata-kata bijak saat anak  melakukan hal yang kurang tepat dan bukan memberikan kata-kata tak sedap kepada anak. Dan bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan contoh bahwa dengan kelembutan, dakwah akan lebih mudah diterima. Semoga ini pula yang terjadi dengan kelembutan kita, maka semoga kita mendapatkan hasil yang baik, yaitu anak yang sholih/sholihah. Aamiin.
Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ، وَإِنَّمَا الْحِلْمُ بِالتَّحَلُّمِ، وَمَنْ يَتَحَرَّ الْخَيْرَ يُعْطَهُ، وَمَنْ يَتَّقِ الشَّرَّ يُوقَهُ» رواه الطبراني في الاوسط ( 2663 ) وحسنه الألباني .
“Sesungguhnya ilmu itu dengan belajar, sesungguhnya sifat hilm (lemah lembut) dengan belajar berlemah lembut, barangsiapa yang mencari kebaikan, maka akan diberikan. Dan barangsiapa menjaga kejelekan, maka dia akan dilindungi.’ ” (HR. Thabrani di ‘Al-Ausath, 2663 dan dihasankan oleh Al-Albany)
Catatan penutup, jangan menganggap dengan saya menulis ini, saya telah menjadi ibu paling sabar dan lembut sedunia hehe…Saya juga masih belajar dan berusaha. Dan semoga Allah menjadikan kita sebagai ibu yang penyabar dan lembut ya bu ibu…Aamiin.


Read more http://ummiummi.com/tips-belajar-menjadi-ibu-penyabar

11 Kebiasaan yang Harus Kamu Ubah Sekarang, Demi Jadi Ibu yang Baik di Masa Depan

11 Kebiasaan yang Harus Kamu Ubah Sekarang, Demi Jadi Ibu yang Baik di Masa Depan

Sebagian besar dari kita ingin menikah lalu memiliki anak. Di lain sisi, menjadi ibu bukanlah pekerjaan gampang. Maka dari itu, alangkah baiknya jika kamu mulai menyiapkan diri dari sekarang.
Mungkin kamu saat ini belum memiliki pasangan yang serius. Bisa juga, kamu belum berencana untuk menikah dalam waktu dekat. Tetapi hal ini tidak boleh menjadi alasanmu untuk menolak bersiap-siap. Banyak lho orang yang menikah tanpa mesti berlama-lama pacaran dulu. Siapa tahu, tahun depan atau dua tahun lagi kamu akan memulai hidup baru?
Nah, dalam artikel ini, Hipwee akan menjabarkan untukmu 11 kebiasaan yang harus kamu ubah dari sekarang agar bisa menjadi ibu muda yang baik di masa depan. Semoga bisa membantu persiapanmu untuk menjadi ibu yang menakjubkan!

1. Menjadi Ibu Adalah Perjalanan Menempa Kesabaran. Alangkah Baiknya Bila Perjalanan Itu Kamu Mulai dari Sekarang.

Menjadi ibu adalah perjalanan menempa kesabaran via showbiz.liputan6.com
Jika bisa menggeneralisir, perbedaan mendasar antara ibu muda dan ibu senior jatuh pada pengontrolan emosi. Karena masih “baru”, seorang ibu muda kerap tak bisa bersabar menghadapi tingkah anaknya yang tak bisa diam. Maka dari itu, gak ada salahnya jika kamu mulai belajar menempa kesabaran mulai sekarang.
Gak mungkin kan kamu lantas kesal bayimu nangis terus ditengah malam karena kehausan? Gak mungkin juga kan kamu sontak marah-marah hanya karena bayi kecilmu memecahkan keramik kesayanganmu tanpa sengaja? Karena dengan menjadi ibu, itu artinya kamu harus ekstra bersabar dengan segala bentuk sikap tingkah polos anak yang kadang membuat ubun-ubun mulai terbakar. Pesan dari para ibu: “Sabaaaar!”

2. Mulailah Untuk Tak Jijik Pada Hal-Hal yang Kotor, Karena Bayimu Nanti Takkan Bisa Bersih-Bersih Sendiri

Sudah bukan masanya lagi untuk gampang jijik via www.zwitsal.co.id
Alangkah baiknya sekarang kamu berlatih untuk tidak takut kotor. Karena nanti, kamu akan dihadapkan setiap hari dengan bayi yang tiba-tiba menangis karena buang air besar. Bisa juga, dia sering muntah hanya karena minum air susu. Nggak mungkin juga ‘kan kamu lari terbirit-birit mencari pertolongan hanya karena tidak bisa membersihkan popoknya atau muntahannya? Menangis tersedu-sedu pun tak akan menyelesaikan masalah.
Nah, jadi ini saatnya kamu memberanikan diri untuk tidak merasa jijik dengan hal yang kotor. Rajin-rajinlah membersihkan kamar kost atau komplek perumahanmu. Saat musim hujan, bantu tetangga dan Pak RT-mu membersihkan saluran got yang tersumbat. Bantu mbak rewang atau asisten rumah tanggamu untuk memilah dan membuang sampah rumah tangga. Jika kamu sudah menjadi ibu suatu hari nanti, kamu akan merasakan manfaatnya.

3. Pandai di Dapur Itu Bukan Kewajiban, Tapi Kamu Harus Memperhatikan Apa yang Kamu Makan

Apakah kamu sudah sadar soal apa yang kamu makan? via instagram.com
Kamu tak harus pandai memasak, kok. Banyak cewek modern yang memiliki keterampilan atau keahlian lain di luar dapur, dan ini nggak salah sama sekali! Tapi, kamu tetap harus bertanggung jawab atas apa yang dimakan calon bayimu nanti. Kamu tak akan bisa menjaga kesehatan bayimu jika tak tahu caranya memilih makanan yang baik. Misalnya, bayimu bisa obesitas dan rentan diabetes kalau setiap hari kamu asupi dengan karbohidrat berlebihan. Bayimu juga akan terhalang perkembangan otaknya kalau kamu terlalu sering memberinya mie dan sosis instan.
Mulai sekarang, latihlah “insting”-mu untuk bergaya hidup sehat dengan memperhatikan apa saja yang kamu sendiri makan selama ini. Nah, agar kamu bisa hati-hati dalam memilih makanan, yuk belajar untuk menyimak label kemasan. Perhatikanlah hal-hal berikut ini:
  • Ada atau tidaknya label halal pada kemasan
  • Komposisi atau daftar bahan makanan yang digunakan
  • Tanggal kadaluarsa dan tanggal produksi makanan
  • Nomor pendaftaran (MD = diproduksi dalam negeri. ML = diproduksi di luar negeri. PIRT = diproduksi oleh industri rumah tangga)
Sebenarnya sederhana, ‘kan?

4. Jika Kamu Seorang Penyayang Hewan, Biasakanlah Untuk Rutin Mencuci Tangan

Jaga kebersihan hewan peliharaan via srslycute.com
Yang paling menyenangkan dari memiliki anjing atau kucing adalah memeluk mereka. Namun, pastikanlah bahwa kontak fisikmu dengan hewan kesayanganmu itu tak akan membuatmu tertular virus berbahaya. Untuk pencegahan, jangan lupa selalu cuci tangan setelah kamu berinteraksi dengan mereka. Jaga juga kebersihan kandangnya.

5. Jangan Takut Atau Alergi Pada Pemeriksaan Kesehatan, Karena Kehidupan Bayimu Bergantung Pada Kondisi Kesehatanmu

Jangan takut pada pemeriksaan kesehatan via www.wowkeren.com
Kamu tidak perlu takut untuk memeriksakan kesehatanmu dari sekarang. Misalnya, kamu bisa mengecek rhesus, tes HIV, dan screening thalasemia. Jika kamu memang ketahuan positif terinfeksi virus-virus tertentu, ini akan memungkinkanmu mendapat pertolongan intensif sehingga mengurangi risiko penularan pada keturunanmu. Sudah terlalu banyak bayi yang secara tragis mewarisi penyakit karena sang ibu terlambat mendeteksi gen atau virus berbahaya di dalam tubuhnya.
Jika kamu pecinta hewan, ada beberapa pemeriksaan tambahan yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes). Jika tak terdeteksi, virus toksoplasma bisa menyerang janinmu dan berakibat fatal: dari cacat bawaan, pembengkakan hati dan limpa, penyakit kuning, hingga pembengkakan mata. Ingat, bayimu tak dilahirkan ke dunia untuk menderita.

6. Mulai Sekarang, Berhenti Melarang-Larang Orang Jika Tak Punya Alasan yang Logis

“Pokoknya jangan!” via listden.com
“Sayang, malem ini aku keluar bareng Adit, Yogie, sama Risang ya.”
“Kalian mau ngapain?”
“Kakaknya si Adit ada gig, kita bertiga pengen nonton.”
“Huh, nggak boleh!”
“Lho, kenapa Sayang?”
“Ya pokoknya nggak boleh aja!”
Apakah kamu sering melarang pacarmu melakukan sesuatu tanpa jelas apa alasannya? Kalau iya, kamu harus menghentikan kebiasaan itu. Itu tidak adil untuk pacarmu, dan kamu juga bukan diktator yang bisa memaksa-maksa orang begitu saja.
Kamu harus mengembangkan kemampuan untuk bisa menjelaskan kenapa menurutmu seseorang tak boleh melakukan sesuatu. Ini akan sangat berguna ketika kamu sudah memiliki anak. Kamu tidak boleh begitu saja bilang “tidak” atau “jangan” kepada anakmu. Demi perkembangan psikologisnya sendiri, kamu harus bisa menjelaskan kenapa sesuatu itu tak baik atau belum layak untuk dia.
Ingat, jika kamu hanya melarangnya tanpa menjelaskan kenapa, bisa-bisa dia memberontak dan malah jadi anak yang bandel!

7. Terimalah Juga Kenyataan Bahwa Saat Sudah Jadi Ibu Nanti, Kamu Akan Lebih Sering Membeli Kebutuhan Mereka Daripada Kebutuhan Diri Sendiri

Kegiatan belanjamu tak akan sebebas dulu via districtgal.com
Saat sudah jadi ibu nanti, anakmu akan menjadi pusat duniamu. Bisa dibilang dia layaknya matahari dan kamu planet Bumi yang mengelilinginya dalam orbit. Segala perputaranmu, aktivitasmu, dan rencana kegiatanmu harus “tunduk” pada kebutuhan anakmu.
“Duuh ini dress lucu banget! Tapi jangan beli dulu deh, uang les Axel harus dibayar minggu depan…”
“Beli lipstik baru nggak ya? Yang ini udah hampir abis, tapi susu formula Kinan juga hampir abis…”
Saat menjadi ibu, kebutuhan hidupmu harus kalah pada kebutuhan anakmu. Karena itu, tak ada salahnya membiasakan hidup dengan skala prioritas dari sekarang. Jangan pernah menghambur-hamburkan uang dengan alasan kamu masih muda. Jangan boros. Kamu akan paling merasakan manfaat kebiasaan ini jika sudah harus memikirkan kebutuhan suami dan anakmu nanti.

8. Tak Ada Salahnya Jika Mulai Sekarang Kamu Belajar Bersikap Taktis, Fleksibel, dan Anti-Perfeksionis.

Women are skilled and superior multitaskers via dranilj1.wordpress.com
Ketika kamu sudah menjadi ibu muda, kamu harus ikhlas mengerjakan tugas yang bukan hanya untuk kepentinganmu saja. Tak jarang, di satu waktu kamu dihadapkan dengan anakmu yang minta dibikinkan susu, tamu yang mendadak datang, suami yang minta dipasangkan dasi, sementara kamu sendiri harus siap-siap berangkat kerja!
Realita kehidupan ibu muda adalah waktu yang serasa selalu mengkhianati mereka.
Jadi, hentikan kebiasaan rempong dan perfeksionismu mulai sekarang. Belajarlah untuk bersikap taktis dan strategis demi mengerjakan sekaligus beberapa hal. Setiap perempuan punya kemampuan (karena keharusan!) untuk menjadi multitasker, hanya saja kamu perlu melatihnya dari sekarang. Kalau keahlian ini tak terasah dengan baik, kamulah yang nanti akan benar-benar kerepotan.

9. Pahat dalam Pikiranmu Bahwa Merawat Diri dan Tampil Cantik Itu Tidak Harus Ribet

Masih bisa tampil cantik kapan saja dan dimana saja via instagram.com
“Aduh bentar yaaa… gw masih harus blow dry rambut dulu nih! 5 menit lagi yaaaa!”
(Lalu ditunggu 30 menit dan belum selesai-selesai)
“Eyeliner-ku bleber di mata nih, tapi masa’ aku keluar gak pakai eyeliner? :(((((“
Jika sudah menjadi ibu nanti, kehadiran anak akan membuatmu “terhisap” dengan urusan rumah tangga yang tidak ada habisnya. Waktumu untuk memanjakan diri sendiri sudah akan otomatis berkurang. Maka dari itu, kamu harus belajar mulai sekarang cara untuk tampil cantik tanpa ribet dan menghabiskan waktu. (Hipwee pernah membahas di sini tips-tips yang bisa kamu terapkan untuk mempercantik wajahmu tanpa begitu banyak usaha.)
Cantik itu sederhana. Gak mungkin juga ‘kan kamu tampil cantik ala Syahrini saat kamu harus membawa bayi?

10. Hentikan Kebiasaan Sering Memotong Ucapan Orang, Karena Menjadi Ibu Akan Menuntutmu Untuk Banyak Mendengarkan

Nikmatilah kebersamaanmu dengan anak-anak via gitagut.blog.com
Menjadi ibu berarti kamu sudah siap mendengarkan ocehan-ocehan polos anak-anak. Lihat saja ibu kita masing-masing, bagaimana mereka selalu mendengar dengan sabar dan membiarkan kita bicara panjang lebar — bahkan untuk hal-hal yang tidak penting.
Nah, mulai sekarang tidak salahnya kamu untuk mulai mencoba menjadi pendengar yang baik bagi teman-temanmu. Hentikanlah kebiasaan memotong pembicaraan orang dan mau menguasai pembicaraan sendiri.
Setiap ibu selalu berkata bahwa membesarkan anak telah mengajarkan mereka banyak hal. Darimana mereka belajar, jika bukan dari celotehan anak-anaknya?

11. Menjadi Ibu Adalah Perjalanan Panjang nan Melelahkan. Tapi, Selalu Ada Cara Supaya Kamu Tak Mabuk Perjalanan.

Chelsea Islan dan Ibu via instagram.com
Jika kamu bertanya pada ibumu sendiri, beliau pasti mengiyakan bahwa menjadi ibu adalah perjalanan panjang nan melelahkan. Bayangkan saja, kamu tidak akan pernah tahu tantangan apa yang akan kamu hadapi setiap pagi. Buah hatimu bisa jatuh sakit tanpa disangka-sangka. Dia pun bisa tiba-tiba mogok bicara karena menemui masalah di sekolahnya. Ketika ia sudah tumbuh lebih dewasa dan mulai mengenal cinta, kamu akan jadi saksi betapa ia pernah tergila-gila dan nyaris melupakan keluarganya, atau patah hati dan kehilangan semangat hidupnya.
Kamu akan belajar caranya mengelap bokong, membuat kompres, dan menyedot hidung malaikatmu ketika ia pilek. Malam-malammu akan ramai dengan tangisan dan jeritan bayi yang seolah tanpa henti. Akan ada waktu dimana kamu merasa gagal melakukan segala hal. Namun percayalah, kamu sudah punya semua yang kamu perlukan untuk bertahan.
“Sometimes when I thought I needed a miracle, I would look into my daughter’s eyes. Then I realized: I already created one.”
-Suci, 26 tahun, ibu dari dua anak
Selalu ada cara supaya kamu tak “mabuk perjalanan”. Selalu ada suami, ibu, dan teman-teman baikmu yang akan menawarkan pertolongan.
Itulah pentingnya memiliki calon suami yang bisa diajak bekerja sama. Itu pula mengapa, kamu perlu mulai terbuka dan membicarakan lebih banyak hal pada ibu kandungmu. Ingat, bahkan calon ibu yang paling menakjubkan pun masih akan memerlukan bantuan.
The best thing a girl can be is a good wife and mother. It is a girl’s highest calling. I hope I am ready.
Nancy E. Turner
Menjadi ibu adalah salah satu hal yang paling diidam-idamkan perempuan. Namun, tidak lantas semuanya bisa berjalan sesuai yang kita bayangkan. Karena menjadi ibu butuh usaha ekstra, tidak ada salahnya bukan, mulai belajar dari sekarang?

Sumber:
http://www.hipwee.com/motivasi/11-kebiasaan-yang-harus-kamu-ubah-sekarang-demi-jadi-ibu-yang-baik-di-masa-depan/

Buah Manis Kesabaran dalam Mendidik Anak

Buah Manis Kesabaran dalam Mendidik Anak

Mendidik anak itu tidak mudah, akan ada onak dan duri. Memupuk kesabaran juga bukan perkara gampang. Bukankah kita tahu bersama bahwa jalan menuju surganya Allah penuh dengan hal-hal yang tidak kita sukai?

pendidikan anak1


Setuju tidak, bahwa merawat dan mendidik anak itu butuh bergunung-gunung kesabaran? Dari pagi sampai malam kita harus menghadapi tingkah polah anak yang tak ada habisnya. Tak mau turun dari gendongan, bertengkar dengan adiknya, sering kebobolan ngompol saat toilet training, mudah menangis, tidak mau makan, merengek tak hentinya minta jajan, dan tentu masih banyak lagi yang lainnya. Padahal kita pun sudah lelah dengan pekerjaan rumah yang tak kunjung ada habisnya.
Ketika itu mungkin emosi kita sudah memuncak hingga ubun-ubun, kepala serasa mau pecah, dada terasa sesak. Saat itu yang kita butuhkan adalah kejernihan pikiran sehingga bukan amarah yang menguasai kita. Disaat seperti itulah mestinya kita mau merenungkan sebuah hadits yang diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Shuhaib radhiyallahu’anhu,
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
”Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik untuknya. Dan hal itu tidak ada kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia pun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan untuknya. Apabila dia tertimpa kesulitan maka dia pun bersabar, maka hal itu juga sebuah kebaikan untuknya.” (HR. Muslim [2999] lihat al-Minhaj Syarh Shahih Muslim[9/241])
Anak adalah ujian bagi orang tuanya. Jika kita mampu bersabar dalam mendidik mereka tentu akan ada balasan pahala dari Allah, dan kelak kita akan menuai buah dari kesabaran yang manis bagaikan madu. Yaitu ketika mereka telah dewasa, kala mereka telah terbiasa dan terdidik dengan kebaikan yang kita ajarkan dan mereka menjadi manusia yang taat pada Rabbnya. Doa-doa yang selalu mereka panjatkan untuk kita adalah harta dan investasi yang tak ternilai harganya. Lalu seperti apa saja aplikasi kesabaran dalam mendidik anak?
Berikut beberapa contohnya aplikasi kesabaran dalam mendidik anak,
  1. Sabar dalam mengajarkan kebaikan pada anak
    Salah satu bagian dari kesabaran yang dijelaskan para ulama adalah kesabaran dalam melakukan ketaatan pada Allah. Sabar dalam mengajarkan kebaikan pada anakpun termasuk dalam kategori ini. Mengajarkan kebaikan membutuhkan kesabaran seorang ibu. Mengajarkan doa-doa harian, adab dan akhlak yang baik, menghafal qur’an, dan lain sebagainya.
  2. Sabar menjawab pertanyaan anak
    Dalam masa tumbuh kembangnya, anak akan mengalami fase dimana ia akan selalu bertanya tentang hal-hal di sekelilingnya mulai dari hal yan besar sampai hal-hal yang sepele. Jangan keluhkan hal ini, wahai Ibu! Bersabarlah menjawab setiap pertanyaan anak kita karena dengan anak bertanya pada kita sesungguhnya ia menaruh kepercayaan pada kita sebagai orang tuanya. Jika kita ogah-ogahan atau malah marah-marah dengan pertanyaan yang anak lontarkan maka anak mungkin akan jera bertanya lagi dan ia tak akan menaruh kepercayaan lagi pada kita sehingga akan bertanya pada orang lain. Lalu apa jadinya jika ia bertanya pada orang yang tidak tepat sehingga mendapat jawaban yang berbahaya bagi agamanya?
  3. Sabar menjadi pendengar dan teman yang baik
    Termasuk sifat sabar dalam mendidik anak adalah menjadi pendengar yang baik. Jangan pernah mengganggap remeh curhatan anak kita, dengarkan dan komentari dengan bijak serta sisipi dengan nasehat.
  4. Sabar ketika emosi memuncak
    Menghadapi kelakuan anak yang terkadang nakal memang menjengkelkan. Saat inilah dibutuhkan kesabaran. Jika amarah itu datang cobalah sementara untuk menjauh dari anak hingga emosi kita mereda. Setelah reda, baru dekati anak lagi dan cobalah menasehatinya. Menasehati anak sambil marah-marah tidak akan ada gunanya dan tidak memberikan kesadaran bagi anak.
  5. Sabar jika ikhtiar kita dalam mendidik anak belum menunjukkan hasil yang maksimal
    Bersabarlah jika belum ada hasil yang maksimal dalam mendidik anak kita. Selalulah ingat bahwa Allah akan selalu melihat proses bukan hasil. Setiap ikhtiar kita mendidik anak akan Allah balas meskipun itu hal yang kecil. Selalulah mendoakan anak kita agar mereka menjadi anak yang shalih-shalihah.

Penuh Onak dan Duri

Mendidik anak itu tidak mudah, akan ada onak dan duri. Memupuk kesabaran juga bukan perkara gampang. Bukankah kita tahu bersama bahwa jalan menuju surganya Allah penuh dengan hal-hal yang tidak kita sukai apalagi wanita memang memiliki sifat suka berkeluh kesah. Jadi bersemangatlah berusaha menjadi ibu yang sabar, semoga tips ini dapat membantu:
  1. Berlatihlah untuk sabar, dan ini harus bertahap tidaklah mungkin akan langsung bisa.
  2. Berdoa pada Allah agar menyuburkan sifat sabar dalam jiwa kita.
  3. Membaca tentang keutamaan sifat sabar dan juga kisah Nabi dan shahabat serta orang-orang shalih ketika mendidik anak-anak mereka.
  4. Sabar itu bisa naik dan turun, maka rajinlah mencharge kesabaran kita dengan banyak membaca, menghadiri majelis ilmu, serta berkawan dengan teman yang shalihah agar bisa menasehati kita untuk bersabar.
  5. Saling mengingatkan dengan partner kita dalam mendidik anak, yaitu suami kita.
Bukalah mata kita, banyak orang tua yang belum dikaruniai anak atau dikaruniai anak namun memiliki ‘keterbatasan’ yang menjadikan anak sukar dididik. Ingatlah hal itu sehingga dengan itu kita akan banyak bersyukur dan berusaha keras memupuk kesabaran dalam mendidik anak-anak kita. Selalulah ingat bahwa anak adalah invetasi kita di akhirat kelak. Ibarat bercocok tanam, tanamlah benih unggul dan sabarlah merawatnya, maka kelak kita akan menyemai buah yang ranum.
—
Penulis: Nugrahaeni Ummu Nafisah
Artikel Muslimah.Or.Id

Sumber:
 https://muslimah.or.id/6640-buah-manis-kesabaran-dalam-mendidik-anak.html

Cara Menjadi Ibu yang Baik untuk Anak Laki-Laki Anda

Cara Menjadi Ibu yang Baik untuk Anak Laki-Laki Anda


  • Seorang sejarahwan terkenal Amerika, Washington Irving, mengatakan "Ibu adalah sahabat sejati, hanya ibulah yang tetap bersama kita dalam semua kesusahan, kesedihan dan saat tergelap dalam hidup kita." Dalam kehidupan ini, sosok atau figur seorang ibu memiliki peran sangat penting dalam perkembangan mental serta emosional seseorang. Ibu digambarkan sebagai sosok malaikat yang nyata dalam kehidupan seorang manusia, kasih sayang dan kelemahlembutannya tak tergantikan oleh apa pun.
    Dalam filosofi China ada sebuah konsep keseimbangan yang lebih sering dikenal dengan istilah Yin- Yang, yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan di dunia ini dan bagaimana mereka saling membangun satu sama lain. Hal yang sama juga terjadi di dalam keluarga, orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu, fungsi seorang ibu juga adalah sebagai penyeimbang.
    Dalam setiap rumah tangga, peran ibu sangat diperlukan. Sebaik-baiknya seorang ayah, dia tidak akan bisa menggantikan peran sebagai ibu. Kepekaan, kasih sayang dan kelemah-lembutannya, kodrat Ilahi inilah yang tak dimiliki oleh seorang pria. Bagi anak-anak, karena kesabaran dan kepekaannya, ibu sering dipakai sebagai tempat untuk mencurahkan segala beban dan permasalahan hidupnya, kadang pula kedekatan seorang anak terhadap ayahnya tidak bisa mengalahkan kedekatannya kepada si ibu.
    Karakter seorang ibu sangat penting bagi setiap anak baik perempuan maupun laki-laki. Namun khususnya bagi anak laki-laki, ibu adalah cinta pertama dan sejatinya, sosok yang dapat mendidiknya untuk menjadi pribadi yang penuh kasih dan bertanggung jawab. Para ibu betapa penting peran tugas Anda bagi anak laki-laki Anda khususnya, didiklah mereka agar menjadi pria-pria yang sabar, penyanyang, penuh percaya diri dan bertanggung jawab bagi keluarganya suatu hari nanti. Guna mewujudkannya, berikut adalah 6 cara yang bisa Anda gunakan untuk menjadi ibu yang baik bagi anak laki-laki Anda:
  • 1. Mengajarkan kesabaran dan ketegaran

    Masalah demi masalah yang menimpa dalam keluarga Anda, hendaknya Anda tangani dengan kesabaran. Kesabaran yang ditunjukkan oleh seorang ibu, dapat menjadi contoh nyata bagi anak-anaknya. Ketika Anda sabar dan tegar, hal itu akan mengajarkan kepada anak Anda, secara tidak langsung, agar mereka juga kuat mengatasi permasalahan yang akan dihadapinya kelak ketika sudah dewasa nanti.
  • 2. Mengajarkan kelemah lembutan

    Seorang anak laki-laki yang tumbuh tanpa seorang ibu, umumnya akan menjadi seseorang yang kasar, kurang peka terhadap diri sendiri, tidak menghargai orang lain serta lingkungan sekitarnya. Ajarkanlah kepada anak lelaki Anda agar menjadi lemah lembut dalam bersikap, tanpa harus menghilangkan sisi ketegasannya.
  • 3. Sebagai perekat

    Terkadang di dalam rumah tangga konflik pertikaian sesama anggota keluarga bisa tak terhindarkan, ibu adalah satu-satunya orang yang seharusnya berdiri pada posisi netral. Jadilah penengah dan pendamai perselisihan antara anak dengan ayah atau anak dengan saudaranya. Secara singkat jadilah "perekat" untuk mempersatukan seluruh anggota keluarga, agar dapat bekerja sama dengan baik.
  • 4. Menjadi penyemangat

    Ada kalanya hari-hari anak Anda penuh dengan tantangan, jadilah ibu yang peka dengan situasi yang anak Anda sedang rasakan. Berpikirlah secara positif dan berikan kata-kata serta dukungan penyemangat agar anak Anda memiliki keyakinan dan perasaan optimis yang tinggi bahwa segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya.
  • 5. Menjadi penasihat yang baik

    Ada kalanya seorang anak akan bimbang ketika akan mengambil sebuah keputusan untuk yang pertama kalinya. Peran Anda di sini sangat diperlukannya, berikanlah masukan dan nasihat-nasihat yang dia perlukan, bantulah dia untuk percaya diri dan mampu memahami dampak baik serta buruk dari setiap keputusan yang akan dia ambil. Yakinkan dia bahwa apa pun keputusan yang akan dia ambil, itu adalah yang terbaik untuknya.
  • 6. Menjadi ibu yang pemberani

    Sebagai seorang wanita Anda juga harus berani dalam melakukan berbagai aktifitas. Kadang Anda harus melakukan sendiri tugas-tugas seorang pria, tanpa harus menunggu hingga suami Anda pulang dari kerja, ketika hujan deras dan atap rumah bocor, Anda dapat berinisiatif melakukan seorang diri untuk menambal atap rumah Anda yang bocor tersebut. Mungkin bagi Anda hal itu sepele, tapi di mata anak Anda, Anda adalah seorang ibu yang hebat.

    Sumber:
    https://keluarga.com/1081/6-cara-menjadi-ibu-yang-baik-untuk-anak-laki-laki-anda
Postingan Lama
Langganan: Postingan (Atom)

Random Posts

Follow us

Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

List Label

  • Bimbel
  • Kategori
  • Kelas 2 SD
  • Kelas 3 SD
  • Matematika Kelas 1
  • Matematika kelas 3
  • Materi
  • SEMPOA

Laman

  • Beranda
  • Kelas 1 sempoa

Mengenai Saya

Alfaroindi Private
Lihat profil lengkapku

Translate

Recent Posts

Arsip Blog

  • ▼  2017 (1)
    • ▼  Februari (1)
      • Emotion Question
  • ►  2016 (99)
    • ►  November (97)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)

Entri Populer

  • 15 Soal Matematika Kelas 4 Semester 1 dan Pembahasannya
    1.    215 – 200 : 5 + 50 = ....        Pembahasan :         215 – (200 : 5) + 50        215 - 40 + 50 = 185         2.    Angka...
  • Cara Tepat Mengajar Matematika Sesuai Tipe Belajar Anak
    Pernahkan anda sebagai orang tua merasa heran kenapa anak anda susah sekali mengus...
  • 11 Kebiasaan yang Harus Kamu Ubah Sekarang, Demi Jadi Ibu yang Baik di Masa Depan
    Sebagian besar dari kita ingin menikah lalu memiliki anak. Di lain sisi, menjadi ibu bukanlah pekerjaan gampang. Maka dari itu, al...
  • MATERI DAN LATIHAN SOAL MATEMATIKA SD KELAS III
    MATEMATIKA SD KELAS III UANG Materi A.     Mengenal Nilai Uang Nilai mata uang itu ada yang kecil dan ada yang besar. Kita ...
  • Cerita Mengajar di Bimbingan Belajar
      Sebenarnya saya merasa belum pantas menulis pengalaman mengajar secara utuh. Terkesan sudah banyak makan asam garam menjadi pen...
  • Rumus Untuk Cara Mencari Luas Dan Keliling Belah Ketupat
    Belah ketupat merupakan salah satu bangun datar dua dimensi yang memiliki empat buah rusuk yang sama panjang, dan memiliki dua pa...
  • Cara Belajar yang Efektif dan Menyenangkan
    Cara Belajar yang Efektif dan Menyenangkan Belajar merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari karena bagaimanapun juga kita adalah...
  • Cerpen Matematika
    Keningku berkerut menatap rumus-rumus matematika yang berbaris indah dicatatan, otakku berputar-putar memikirkan seabreg angka-angka y...
  • Biografi Blaise Pascal - Penemu Kalkulator
    Biografi Blaise Pascal - Penemu Kalkulator
    Blaise Pascal terlahir di Clermont Ferrand pada 19 June 1623. Ayahnya Etienne Pascal, penasehat kerajaan yang kemudian diangkat sebagai...
  • Video matematika
    Video matematika
    Berikut saya akan memberikan video Matematika : Semoga bermnfaat....

Label

  • Bimbel
  • Kategori
  • Kelas 2 SD
  • Kelas 3 SD
  • Matematika Kelas 1
  • Matematika kelas 3
  • Materi
  • SEMPOA
Copyright © 2015 Bimbel on Net All Right Reserved. Designed by Arlina Design | Distributed By Gooyaabi Templates